ZINJIBAR - Sumber Barat mengakui
bahwa meskipun upaya militer rezim Saleh dan partisipasi pesawat tempur
AS dalam operasi militer dilakukan, Mujahidin Semenanjung Arab (AQAP)
dan kelompok Muslim yang bersekutu dengannya tidak hanya mempertahankan
kontrol atas kota Zinjibar dan provinsi Abyan, yang diproklamirkan
sebagai wilayah Imarah Islam Abyan, tetapi juga memperluas kehadirannya
di provinsi-provinsi tetangga Shabwa dan Hadramaut.
Penduduk setempat melaporkan bahwa Mujahidin mendirikan rintangan
jalan dan pos pemeriksaan di jalan-jalan utama, mengorganisasi basis dan
kamp pelatihan. Selama pertempuran, Mujahidin AQAP berhasil mengambil
kota Rawdah dan Houtah di provinsi Shabwa.
Blokade dan pos pemeriksaan Mujahidin muncul di perbatasan provinsi Hadramaut.
Penduduk setempat melaporkan bahwa banyak klan Yaman di bagian
selatan negara tersebut telah bersumpah setia kepada Al Qaeda. Mereka
sering melakukan operasi militer bersama.
Ribuan Mujahid terkonsentrasi di Zinjibar. Sementara itu, menurut
AS, para anggota langsung Al Qaeda hanya berjumlah ratusan orang.
Amerika tidak memberikan argumentasi untuk menjelaskan atas dasar apa
angka-angka tersebut.
Media Barat menunjukkan bahwa Amerika telah secara dramatis
meningkatkan pengeboman di Yaman selatan setelah ribuan Mujahid
mengambil alih kontrol atas ibukota provinsi Abyan, Zinjibar dan
mengumumkan berdirinya Imarah Islam Abyan.
Sementara itu, komando militer tentara Yaman mengakui bahwa para prajurit menolak untuk bertempur dengan Mujahidin.
Pemimpin militer Yaman yang berbasis di Shabwa, Letkol Hassan Radwan
mengatakan dalam sebuah wawancara dengan reporter Barat bahwa militer
mengetahui keberadaan pangkalan Al Qaeda di provinsi tersebut serta
kamp-kamp pelatihan, namun para prjaurit menolak untuk menyerang,
mengatakan bahwa kelompok bersenjata suku dari klan lokal berada di
basis tersebut.
Sumber media Barat juga melaporkan bahwa Mujahidin Al Qaeda
benar-benar merasa bebas, bahkan di provinsi Hadramaut, di mana menurut
salah satu aktivis demokrasi lokal bernama Nasser, “mereka tenang
duduk-duduk minum kopi di kafe-kafe lokal”.
Amerika Serikat juga telah menyatakan keprihatinan atas fakta bahwa
menurut agen intelijen, unit Al Qaeda hadir di kota terbesar kedua
Yaman, Taiz, yang bersama-sama dengan kelompok bersenjata suku telah
mengusir pasukan rezim Saleh dari kota itu.
Sementara itu, demonstra dengan partisipasi hampir seratus ribu
rakyat Yaman diselenggarakan di Sana’a pada Jumat (10/6/2011). Mereka
menuntut segera dibentuk dewas sementara peralihan yang harus
menyelenggarakan pemilihan.