MOSKOW- Menurut media Rusia,
seorang ahli senior dari komite eksekutif strukur anti-teroris regional,
Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), Bahram Auanasov mengonfirmasikan
pada Sabtu (28/5/2011) dalam sebuah wawancara dengan seorang jurnalis
bahwa Rusia sedang mengalami masalah serius dalam konfrontasi informasi
dengan apa yang disebut “separatis” dan Mujahidin.
“Saat ini ada alat fundamental baru dan kuat di bidang informasi
yang dapat menimbulkan konsekuensi yang merusak yang belum pernah
terjadi sebelumnya, mengganggu produksi dan bidang infrastruktur sosial
ekonomi dan administrasi publik,” ujar Auanasov seperti yang dilansir RIA Novosti.
Ahli menekankan bahwa gerakan gerilya dengan cepat beradaptasi dengan
informasi globalisasi dan komunitas internasional dapat menemukan
jawaban yang memadai untuk tantangan-tantangan ini.
“Namun, ada kebutuhan untuk instrumen universal hukum internasional,” lanjutnya.
Dalam dokumen ini, “kita perlu bicara tentang menyamakan senjata
informasi untuk senjata pemusnah massal, serangan komputer untuk agresi
bersenjata dan tantangan pengalihan kontrol atas internet di bawah
naungan PBB,” mimpi Auanasov. Ia juga menganggap perlu untuk
mengkriminalisasi promosi Islam dan pembiyaan Jihad.
“Langkah pertama adalah dapat memantau portal video tempat posting
ekstrimis agama, bahan separatis dan teroris dan memblokir pengguna di
segmen nasional negara-negara anggota SCO,” ujar antek Rusia.
Di masa depan, ia mengatakan, disarankan untuk mengadakan aksi
bersama untuk menentukan identitas dan keberadaan orang-orang yang
terlibat dalam kegiatan ilegal dan untuk membawa mereka ke pengadilan
sesuai dengan hukum yang berlaku di negara anggota SCO,” lanjutnya.