Aparat Anarkis, 18 Anggota Parlemen Bahrain Mengundurkan Diri

Written By Juhernaidi on Jumat, 18 Februari 2011 | 9:47:00 AM

Delapan belas anggota parlemen Bahrain mengundurkan diri dari jabatannya menyusul kekisruhan politik di negeri itu. Mereka mengumumkan pengunduran diri pada Kamis (17/2) sebagai bentuk protes atas kekerasan dan tekanan yang dilakukan aparat di Bahrain terhadap para pengunjuk rasa anti-pemerintah yang kebetulan dimotori kaum Muslim Syiah.
Aksi unjuk rasa di Bahrain merupakan efek domino dari revolusi Mesir dan ditengarai karena dipicu oleh sikap diskrikiminatif kerajaan terhadap kaum Syiah yang jumlahnya meliputi 70 persen dari total populasi di Bahrain. Namun aksi-aksi protes mereka disikapi dengan keras oleh aparat keamanan.
Para pengunjuk rasa menuntut reformasi konstitusi negeri itu dan meminta agar kekuasaan seorang raja di Bahrain dibatasi. Mereka juga menuntut raja Bahrain memecat pamannya, Khalifa bin Salman Al-Khalifa yang menjabat sebagai perdana menteri Bahrain sejak tahun 1971.
Menurut Kementerian Kesehatan Bahrain, tiga orang tewas dan 195 orang luka-luka dalam bentrokan antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa yang terjadi Kamis (17/2) di ibukota Bahrain, Manama.
Militer mengerahkan kendaraan-kendaraan tempur untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Pihak militer juga mengatakan akan mengambil semua tindakan yang dianggap penting untuk menjaga keamanan dan menyerukan para pengunjuk rasa menghindari kawasan sentral di Manama.
Sementara itu, Departemen Pertahanan AS menyatakan terus memantau perkembangan situasi di Bahrain karena AS memiliki basis angkatan lautnya di Bahrain dengan kekuatan 4.200 personel.

Simulasi Jangka Sorong