Stop Bicara Capres

Written By Juhernaidi on Rabu, 05 Januari 2011 | 5:25:00 PM

Bergulirnya wacana pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 cukup disesalkan politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Lukman Hakim Saefuddin.
Menurutnya, yang dibutuhkan masyarakat Indonesia saat ini adalah berkonsenterasi menyelesaikan persoalan yang ada. Oleh karenanya, Lukman meminta segenap pihak bersama-sama menghentikan masalah ini.

"Hentikan wacana tentang capres dan cawapres 2014, karena itu kontraproduktif dan tidak etis. Apalagi kita baru beberapa hari ini memasuki tahun 2011, seharusnya konsentrasi mengerahkan segala daya untuk atasi problem riil masyarakat,” kata Lukman dalam sebuah pesan singkat yang diterima VIVAnews.com.

Wakil Ketua MPR itu menegaskan, begitu banyak persoalan yang dihadapi masyarakat sekarang. Terlebih lagi, banyak kebutuhan pokok rakyat yang terus mengalami kenaikan saat ini.

"Inflasi yang melonjak dari target 5,3 persen menjadi 6,9 persen di tahun 2010 serta harga beras, cabai, TDL yang naik. Semuanya kian membebani rakyat bawah, merupakan tanggung jawab kita bersama untuk diseriusi," kata dia.

Belum lagi, penanganan korupsi yang dinilai jalan di tempat. Begitu juga penegakan hukum yang dinilai masih lemah. "Semua harus segera diatasi," lanjutnya.

Lukman mengimbau pada partai-partai pendukung pemerintah yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan untuk lebih mengarahkan kebijakan mereka kepada persoalan-persoalan di atas. Bukan ikut larut dalam urusan Pilpres yang masih tiga tahun itu.

"Haruslah diarahkan untuk atasi hal-hal itu, bukan malah disibukkan dengan urusan Pilpres yang baru pantas diangkat di awal 2014," pungkasnya.

Sementara pengamat politik yang juga peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi mengakui, Pilpres 2014 memang sebuah isu yang seksi untuk dibicarakan. Apalagi ia melihat sebuah fakta politik, Presiden SBY sebagai sosok kuat dalam dua pemilu sebelumnya secara pasti tidak akan maju lagi.

"Semua pihak merasa memiliki kans yang seimbang. Bagi para politisi, 2014 itu bukan waktu yang panjang. Karena itu mereka ingin segera muncul menjadi figur terbaik di mata masyarakat," kata Burhanuddin kepada

Simulasi Jangka Sorong