Masihkah Politisi Senior Berpengaruh di 2014?

Written By Juhernaidi on Jumat, 07 Januari 2011 | 8:00:00 AM

Jakarta - Menurunnya popularitas politisi-politisi senior pada setiap pemilu akan mempengaruhi capaian penghitungan suara partai politik dan menjadi alarm bagi trah politik tokoh tersebut. Pemilu 2014 adalah ujian terakhir eksistensi politisi-politisi senior.

"Ada kecenderungan daya tarik elektoral politisi-politisi senior dari pemilu ke pemilu mengalami pelemahan. Daya pikat SBY, Megawati, Amien Rais, Hamzah Haz, Agung Laksono, tidak lagi setangguh dulu,"
ujar peneliti Charta Politika, Arya Fernandes kepada detikcom, Kamis(6/1/2011).

Menurut Arya, bila fenomena itu terus terjadi akan mempengaruhi capaian penghitungan suara partai politik dan menjadi peringatan bagi nasib trah politik.

"Partai yang bergantung pada kekuatan figur tanpa penguatan institusi kepartaian, saya kira akan merasakan betul implikasi elektoral dari menurunnya daya pikat figur-figur sentral partai. Tapi partai kader, seperti PKS mungkin pengaruhnya sangat sedikit," tandas Arya.

Arya menambahkan, dampak pelemahan daya pikat politisi-politisi senior juga akan dirasakan oleh trah politik tokoh tersebut.

"Saya kira eksistensi tokoh-tokoh tersebut akan dipertaruhkan pada 2014. Bila kecenderungan selalu melemah tentu akan membahayakan bagi nasib trah politik mereka. Bisa-bisa trah politik mereka akan tutup buku," kata Arya.

Arya menambahkan tidak mudah bagi tokoh-tokoh senior tersebut untuk bisa survive dalam empat kali pemilu.

"Tidak banyak politisi yang mampu survive dalam empat kali pemilu (1999, 2004, 2009, 2014). Apalagi kecenderungannya pemilih semakin rasional dan tertarik dengan gagasan baru, dan tokoh baru (muda)," tutupnya.

Simulasi Jangka Sorong