Korut: Situasi Bisa " Meledak " Bila Latihan Korsel & AS Tetap Dilakukan

Written By Juhernaidi on Minggu, 19 Desember 2010 | 12:06:00 PM


Korea Utara (Korut) mengatakan pada Sabtu situasi di semenanjung Korea bisa "meledak" bila Korea Selatan (Korsel) tetap melakukan rencana latihan penembakan artileri di pulau perbatasan.

Korut menghujani artileri mematikan di pulau Yeonpyeong setelah latihan serupa bulan lalu. Mereka mengancam serangan yang lebih mematikan bila latihan satu hari yang direncanakan antara 18 - 21 Desember akan tetap dilakukan.

Dalam pernyataan kementerian luar negeri Korut, dikutip oleh kantor berita resmi, menuduh tentara Amerika Serikat, sekitar 20 tentara akan turut serta dalam latihan tersebut yang menyediakan "tameng manusia", tetapi berulang kali mengancam akan menyerang latihan itu.

"Kementerian Luar Negeri AS mengirim pesan mengancam ke DPRK (Korut), menekankan untuk tidak melupakan ada orang Amerika dan wartawan asing di pulau tersebut. Bahkan AS menyediakan `tameng manusia`," menurut pernyataan kementerian luar negeri Korut.

Pyongyang berselisih mengenai perbatasan Laut Kuning yang digariskan setelah perang 1950-53 dan mengklaim perairan di Yeonpyeong dan kepulauan di sekitar sebagai wilayah maritimnya.

Mereka mengatakan latihan terakhir, pada 23 November, menjatuhkan selonsong peluru ke perairannya.

Beberapa jam setelah itu pada hari yang sama, Korut menembaki artileri yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil Yeonpyeong dan merusak puluhan rumah.

Latihan berikutnya, yang akan melanggar perairan Korut, "akan menjadi mustahil untuk mencegah situasi di semenanjung Korea meledak dan berlanjut menjadi bencana", kata Korut.

Mereka mengatakan pasukan militernya telah mengancam "hukuman tegas dan tanpa ampun" atas rencana tersebut dan "bukan sekadar omong kosong".

Korut menuduh AS mendorong Korsel melakukan aksi provokasi.

Mereka mengatakan rencana latihan dicapai saat kunjungan ke Seoul pekan lalu oleh Admiral Mike Mullen, Kepala Staf Gabungan AS.

Korut mengatakan AS "tidak segan-segan melecehkan perdamaian dan stabilitas negara untuk mendapatkan kepentingan strategisnya".

"DPRK (Korut) akan memaksa AS membayar lunas terhadap semua situasi buruk yang terjadi di wilayah semenanjung dan konsekuensi berikutnya.

Simulasi Jangka Sorong