Seorang warga Medan, Sumatra Utara, berhasil menemukan bahan bakar alternatif dari sari tumbuhan. Tanpa menyebutkan rinci sari tumbuhan apa yang dimaksud, sang penemu bernama Tegap menjelaskan bahan bakar alternatif ini dibuatnya dari sari tumbuhan yang kemudian difermentasi.
Menurut Tegap, bahan bakar alternatif itu merupakan campuran air sebanyak 15 persen dan fermentasi tumbuhan. Bahan bakar made in Tegap benar-benar ramah lingkungan. Kompornya tidak panas saat api menyala di atasnya. Tak menimbulkan jelaga serta tidak berbau.
Tegap mengklaim ada sekitar 1000 warga Kota Medan menggunakan bahan bakar dan kompor karyanya. Bahan bakar temuannya dijual Rp 6.500 per liter. Satu liter bahan bakar dapat digunakan memasak hingga empat hari. Meski banyak pengguna, Tegap belum mematenkannya. Tegap juga belum memberi nama temuannya
Menurut Tegap, bahan bakar alternatif itu merupakan campuran air sebanyak 15 persen dan fermentasi tumbuhan. Bahan bakar made in Tegap benar-benar ramah lingkungan. Kompornya tidak panas saat api menyala di atasnya. Tak menimbulkan jelaga serta tidak berbau.
Tegap mengklaim ada sekitar 1000 warga Kota Medan menggunakan bahan bakar dan kompor karyanya. Bahan bakar temuannya dijual Rp 6.500 per liter. Satu liter bahan bakar dapat digunakan memasak hingga empat hari. Meski banyak pengguna, Tegap belum mematenkannya. Tegap juga belum memberi nama temuannya
