Manusia Penyebab Kepunahan Grebe Alaotra

Written By Juhernaidi on Minggu, 25 Juli 2010 | 7:13:00 PM


Andratamarna, Madagaskar di musim semi 2005. Seekor spesies burung bernama Alaotra Grebe, burung asli Madagaskar, diumumkan oleh BirdLife internasional berada di ambang kepunahan. (MARCO LONGARI / GETTY IMAGES)
BirdLife International mengumumkan kepunahan Grebe Alaotra, spesies burung asli Madagaskar, organisme tersebut diperkirakan akan menghilang dari bumi lebih cepat daripada waktu sebelumnya dalam sejarah bumi. Berita itu dilaporkan dalam Uni Internasional untuk Konservasi Alam (ICUN) memperbaharui Daftar Spesies burung yang terancam punah pada 25 Mei.
Habitat Grebe Alaotra itu rusak parah setelah spesies ikan karnivora (pemakan daging) dibiarkan hidup di danau di mana burung itu hidup, menurut Birdlife International. Selain itu, nelayan menggunakan jaring nilon memerangkap burung-burung tersebut, semakin memicu kepunahan Grebe Alaotra.
Danau dan lahan basah lainnya dihadapkan pada situasi yang sama. The Rail Zapata, spesies burung asli Kuba, diumumkan berada pada status kritis terancam punah, setelah mongooses dan spesies eksotis ikan patin digabungkan ke habitat mereka.
Direktur Internasional bidang Iptek, Dr. Leon Bennun, mengutip invasi spesies asing sebagai salah satu ancaman terbesar terhadap keanekaragaman hayati. Di Asia dan Australia, jumlah Great Knot telah menurun secara signifikan akibat drainase dan polusi lahan basah tepi pantai.
“Lahan basah merupakan lingkungan yang rapuh, mudah terganggu atau tercemar, bukan hanya penting untuk burung dan keanekaragaman hayati lain, tetapi juga bagi jutaan orang di seluruh dunia sebagai sumber air dan makanan,” kata Dr Stuart Butchart, BirdLife’s Global Research and Indicators coordinator.
Kepunahan Grebe Alaotra, salah satu dari beberapa jenis burung yang harus menanggung ‘takdirnya’ akhir-akhir ini, mengisyaratkan bahwa “tindakan manusia dapat memiliki konsekuensi yang tak terduga,”

Simulasi Jangka Sorong