|
Sensor kamera digital konvensional hanya bisa mengkonversi 25 persen dari cahaya yang ditangkapnya menjadi muatan listrik. Quantum Dot adalah teknologi yang memiliki properti unik sehingga membuat kinerja sensor cahaya menjadi lebih baik.
Sebuah perusahaan bernama InVisage telah berhasil mengembangkan teknologi ini dengan meluncurkan produk bernama Quantum Film, yang diklaim mampu menangkap hingga 95 persen cahaya.
"Masalah dasar dari silikon adalah tidak bisa menangkap cahaya secara efisien, namun selama ini kita tidak punya pilihan lain," kata Jess Lee, Chief Executive InVisage, kepada BBC.
Quantum Film menggunakan lapisan material semikonduktor yang memiliki sifat menyerap cahaya. Karakter dari material itu menyerap quanta dari energi cahaya sehingga ia bisa menangkap cahaya dengan kualitas yang lebih baik dari pada silikon.
Tak seperti semikonduktor tradisional yang memiliki bandgap (celah energi) yang tetap, Quantum Film memiliki bandgap yang bisa dirubah-rubah.
Karena tiap Quantum dot berukuran sangat kecil yaitu berukuran nanometer (1 nm = satu per 1 miliar meter), maka satu titik bisa memuat hingga tiga kali jumlah piksel biasa.
InVisage juga mengklaim, Quantum Film mampu menyediakan kinerja yang empat kali lebih baik mencakup peningkatan efisiensi saat pendeteksian cahaya serta efisiensi efisiensi quantum, bahkan pada kondisi cahaya yang minim.
Dengan teknologi ini iPhone yang berkamera 3 megapiksel, bisa dirubah menjadi kamera 12 megapiksel, yang bisa berfungsi lebih baik pada berbagai kondisi cahaya.
Sayangnya, Lee tak bersedia mengungkap material jenis apa yang dikembangkan perusahaannya dalam Quantum Film dan menjadikannya sebagai 'resep rahasia perusahaan'.
InVsage sendiri tak berminat untuk melisensikan teknologi ini kepada Sony, Toshiba, atau Aptina, melainkan berniat mengembangkan sendiri sensor quantum dotnya.
InVisage berencana untuk memulai produksi Quantum Film pada pertengahan tahun 2010.