Meningkatkan kualitas puasa Ramadhan kita, dari ramadhan-ramadhan yang telah lalu tentu menjadi keinginan semua kaum muslimin, untuk mewujudkan ketaqwaan diri dan menghindarkan diri dari puasa yang hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga saja. Ada beberapa perkara yang sebaiknya dikerjakan di bulan mulia ini :
[ pertama ] Mengindarkan seluruh anggota badan dari segala macam perilaku yang diharamkan, termasuk juga didalamnya adalah mengendalikan hati. Jika hati sudah mulai berpaling kepada maksiat maka pengaruh akan merasuk ke seluruh anggota badan. Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Puasa adalah perisai, maka hendaknya orang yang berpuasa tidak mengucapkan rafats (kata-kata yangh buruk) dan tidak berbuat bodoh.Jika ada orang yang memerangi dan memakinya, hendaknya dia berkata:”Sesungguhnya aku sedang berpuasa, sebanyak dua kali.” (HR. Bukhari dan Muslim).[ Kedua ] Meningkatkan kedermawanan dengan memperbanyak infaq, menyayangi kaum lemah, menyambung tali silaturahmi dan bersikap lembut kepada keluarga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. dan beliau bersikap lebih dermawan ketika Ramadhan tiba,.
[ Ketiga ] Memberi makan kepada orang yang berpuasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa. Tidak sedikitpun mengurangi pahala yang didapat orang yang berpuasa.” (HR. Tirmidzi).
[ Keempat ] Sahur. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Bersahurlah kalian karena di dalam sahur itu ada berkahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Sangat dianjurkan mengakhirkan sahur mendekati fajar. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Manusia akan tetap berada dalam keberuntungan selama masih mengakhirkan sahur.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hal ini juga dapat dilihat dalam hadits Anas dari Zaid bin Tsabit bahwasanya beliau pernah makan sahur bersama Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri tuk menunaikan shalat. Kemudian Anas berkata, “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur kalian?” Kemudian Zaid berkata sekitar 50 ayat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
[ Kelima ] Menyegerakan berbuka puasa. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama ia menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim). Berbuka puasa dengan menyantap ruthab (kurma segar), kalaupun tidak ada dg kurma kering, kalau tidak ada cukup menggunakan seteguk air. Sebagaimana cerita Anas bin Malik, “Seringkali Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berbuka dengan ruthab, jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamar (kurma kering), jika tidak ada tamar maka beliau minum satu tegukan air.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
[ Keenam ] Berdoa di saat berbuka puasa, dengan doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam. Beliau bersabda, “Ada 3 orang yang tidak akan ditolak doanya : pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai berbuka, dan orang yang teraniaya.” (HR. Ibnu Majah ). Doa ketika berbuka sebagaimana yang diriwayatkan oleh Umar radhiyallohu’anhuma bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ketika berbuka beliau membaca : “Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatil ajru insya Allah.” ( HR. Abu Daud. dikatakan hasan oleh Syaikh Al Albani dalam shohih wa dhoif Sunan Abi Daud )
[ Ketujuh ] Mengisi waktu dengan mencari ilmu, membaca Al Quran dan Berdzikir. Allah ta’ala berfirman, “Bulan Ramadhan di dalamnya diturunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan sebagai pembeda (haq dan bathil).” (QS. Al Baqarah 185).
[ Kedelapan ] I’tikaf. Amalan ini bisa dilakukan kapan saja. Dan diutamakan saat 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu’alai wa sallam selalu mengencangkan ikat pinggang, menghidupkan malam dan mambangunkan istrinya pada 10 malam terakhir.” (HR. Bukhari dan Muslim).
